🦓 Kegiatan Pondok Pesantren Lirboyo

LADUNIID, Kediri - Menjelang dilaksanakannya kegiatan di pesantren, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur melakukan kunjungan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Dalam kunjungan itu, Forkopimda Jatim memastikan protocol kesehatan dan berencana menjadikan Ponpes Lirboyo sebagai contoh pesantren tangguh di tengah pandemi Corona. PendidikanBerperspektf Gender Di Pesantren Pendidikan berperspektif gender merupakan suatu wacana yang sering diperbincangkan, terlabih terhadap pendidikan di pesantren, menurut kyai Husain 43 Muhammad, seorang Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Cirebon, serta 40 Moh Yasir Alimi, op. cit., lm. 24. Halhal yang perlu dipersiapkan sebelum mondok. Di PONDOK PESANTREN PUTRI LIRBOYO HM AL-MAHRUSIYAH III ASRAMA AL-MISKY. Persiapan Non-Fisik Sebelum masuk pondok pesantren, mental juga perlu disiapkan baik mental anak maupun orang tua.Ketika akan berangkat untuk mencari ilmu ke pondok pesantren haruslah diawali dengan niatan yang baik dan murni mencari ridlo Allah, menuntut ilmu untuk Memasuki masa kegiatan belajar mengajar, ribuan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kota Kediri yang baru tiba wajib menjalani isolasi mandiri selama dua minggu. "Kedatangan santri secara bertahap dari total seluruhnya 28.000, yang hari ini kami jadwalkan datang 10 persen, sekitar 2.500 santri," kata Juru Bicara dan Ketua Pesantren Tangguh Ponpes Lirboyo Kota Kediri KH ImamYahya Mahrus, tepatnya pada hari Ahad, tanggal 06 Januari 2002. Pondok Pesantren Putri Lirboyo Al-Mahrusiyah resmi membagi lokalnya menjadi dua, yaitu: Pertama, P3 Al-Mahrusiyah I (Barat), bertempat di Jl. KH. Abdul Karim No. 09 Lirboyo yang dihuni oleh santri Madrasah Aliyah dan Mahasiswi IAIT Kediri. PondokPesantren Lirboyo mengadakan kegiatan ekstrakurikuler. Fungsinya tidak lain untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas serta menambah wawasan santri di bidang keilmuan dan keterampilan. Lulusan Pondok Pesantren Lirboyo diharapkan tidak hanya ahli di bidang agama, namun juga menguasai berbagai bidang keilmuan dan keterampilan Keduamateri Seks Education di Pondok Pesantren Putri Lirboyo Al-Mahrusiyah dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu; formal yang terdapat dalam materi pembelajaran madrasah diniyah, dan non formal melalui kegiatan pembelajaran selain madrasah diniyah. Edimengenai Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur'an (P3TQ) 4 Agustus 2022 Mau tanya apa program di p3tq ada yg ga sambil sekolah umum? Mohammad Gilang fadlilah tajriba mengenai Penerimaan Santri Pondok Lirboyo 1443 H. / 2022 M. 30 Juli 2022 doLvtM. Lirboyo, adalah nama sebuah desa yang digunakan oleh KH Abdul Karim menjadi nama Pondok Pesantren. Terletak di barat Sungai Brantas, di lembah gunung Willis, Kota Kediri. Awal mula berdiri Pondok Pesantren Lirboyo berkaitan erat dengan kepindahan dan menetapnya KH Abdul Karim ke desa Lirboyo tahun 1910 M. Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial. Di bawah ini adalah letak Pondok Pesantren Lirboyo AlamatPondok Pesantren Lirboyo, Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, 64117 Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an Lirboyo didirikan oleh KH. Ahmad Idris Marzuqi dan Nyai Hj. Khodijah Idris pada tahun 1986 M. Bermula dari seorang tamu dari daerah Bojonegoro yang mengantarkan putrinya bernama Arifah ke ndalem sepuh KH. Ahmad Idris Marzuqi untuk pengabdian pada beliau. Namun niat ini ditolak secara halus atas beberapa pertimbangan. Namun, karena keinginan dari ayahanda Arifah yang begitu besar agar Arifah bisa mengabdi pada KH. Ahmad Idris Marzuqi, beliau terus bersikukuh memohon izin agar Romo Yai menerima Arifah. Sehingga pada akhirnya, Arifah diterima sebagai abdi ndalem pertama sekaligus penyimak pribadi Ibu Nyai Hj. Khodijah Idris ketika melalar hafalan al-Qur’an. Selang beberapa waktu, berdatanganlah santri yang memiliki niatan sama dengan Arifah; yakni Umrotul Azizah, asal Surabaya, Martin, asal Nganjuk, dan seorang santri asal kota Patria Blitar. Pada saat itu, Romo Yai berkeinginan mendirikan asrama untuk para santri, dan dibangunlah dua kamar di lantai 2. Aktifitas yang ada kala itu tidak hanya tertuju pada ndalem dan menyimak Ibu Nyai saja, melainkan sorogan al-Qur’an kepada Ibu Nyai dan pengajian kitab Ta’limul Muta’allim oleh Romo Yai. Pada tahun 1992, gedung P3TQ yang letaknya bersebelahan dengan ndalem Romo Yai dibangun menjadi 3 lantai. Saat itulah, Romo Yai Idris Marzuqi memberikan nama pada pondok kecil ini “Tahfizhil Qur’an”. Perluasan pembangunan gedung P3TQ direalisasikan secara bertahap. Tahun 1999 bertepatan dengan penyelenggaraan Muktamar NU XXX di Pondok Pesantren Lirboyo, dibangunlah aula sebagai pusat segala santri. Dan dilanjutkan pada tahun 2001 dibangun 2 kamar dan beberapa sarana pelengkap. tinggi dengan jumlah santri, gedung yang tersedia di ketinggian, hingga akhirnya Romo Yai mengambil kebijakan untuk gedung baru. Pada tanggal 2 Januari 2007 gedung pondok baru di atas tanah pembangunan seluas m2 yang terletak di sebelah selatan ndalem barat KH. Ahmad Idris Marzuqi. Gedung baru ini awalnya dirancang menjadi 3 lantai, namun karena suatu hal pembangunan dibuat hanya pada 2 lantai, yang saat ini dapat digunakan secara maksimal. Gedung P3TQ barat pada periode pertama diresmikan oleh Romo Yai dan Ibu Nyai pada tanggal 4 Juli 2008 dengan disaksikan oleh dzurriyah Bani Marzuqi, dewan guru dan para santri yang pindah untuk berdomisili di gedung baru ini. Pada tahun 1430 H./2009 M., berdasarkan intruksi pengasuh, pihak pengurus pondok menyelenggarakan tasyakuran untuk membuka dan meresmikan lokal bagian selatan. Sedangkan gedung lantai 2 diresmikan pada tanggal 29 April 2012 oleh Habib Umar bin Hafizh dari Hadramaut, Yaman dalam kunjungan Multaqo’ Bainal Ulama’il Muslimin di Pondok Pesantren Lirboyo dan dipersaksikan oleh puluhan habaib dari berbagai penjuru, dzurriyah dan seluruh santri. Dari sinilah, P3TQ terbagi menjadi dua yaitu P3TQ Barat dan P3TQ Timur. Meski demikian, para santri tetap berada dalam satu naungan yang sama dan selalu menjalin kekompakan dan silaturrohim dalam berbagai aspek. Seperti dhawuh Romo Yai “Tempat boleh beda, tapi hati tetap satu”. Sehingga Jam’iyyah Kubro, Ta’zhim Maulid, Isro’ mi’roj, Haflah Akhirussanah dan acara besar lainnya tetap dilaksanakan bersama. Untuk menambah pengetahuan dan keilmuan para santri, KH. Ahmad Idris Marzuqi memberikan intruksi pada salah satu khodim beliau yaitu Bapak Azizi Hasbulloh dari Malang untuk memberikan pengajian sekedarnya. Titah inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Madrasah Hidayatul Mubtadiat fit-Tahfizhi wa al-Qiro-at MHMTQ yang diresmikan pada tahun 1992 M. Semula MHMTQ hanya terdiri dari beberapa kelas di tingkat Ibtidaiyyah. Baru pada tahun 1995 lengkap dengan 6 kelas. Perputaran tahun mengiringi peningkatan kwantitas siswi baik santri mondok maupun nduduk, sehingga pada tahun 1996, MHMTQ meningkatkan jenjang pendidikan yaitu tingkat Tsanawiyah dan dilanjutkan dengan jenjang Aliyah yang ditambahkan mulai tahun 2005. Sehingga secara keseluruhan, MHMTQ terdiri dari tingkat Ibtida’iyyah 3 tahun, Tsanawiyah 3 tahun dan Aliyah 3 tahun. Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an Lirboyo berbasis Tahfizh al-Qur-an, merupakan lembaga yang berorientasi pada pendidikan keagamaan dan sosial kemasyarakatan dengan mempertahankan nilai-nilai salafiyah. Santri dididik untuk mencintai, memahami serta mengamalkan al-Qur’an dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus sholih. Sehingga, para santri dibina untuk belajar al-Qur’an, Hadits, kitab-kitab salaf, berakhlaqul karimah, dan secara intensif dibina agar aktif berorganisasi, berbahasa, serta menguasai keterampilan-keterampilan. Santri diharapkan menjadi pioner-pioner yang mampu membimbing umat pada kemaslahatan. Satuan pendidikan Pendidikan Al Qur-an Bin Nazhori dan Bil Ghoibi Madrasah Hidayatul Mubtadi-aat Fittahfizhi Wal Qiro-at MHMTQ Madrasah Diniyah Al-Muktamar TPQ Al-Muktamar JAMQUR Jam’iyyah Qurra’ Al Muktamar Madrasah MHMTQ Madrasah Hidayatul Mubtadiat fit-Tahfizhi wa al-Qiro’at MHMTQ adalah sebuah lembaga yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an, yang semula pondok ini hanya untuk santri-santri putri yang ingin mengaji al-Qur’an, baik bin nazhar maupun bil ghaib. Namun, seiring dengan bertambahnya santri, dirasa sangat perlu sebuah pendidikan akhlaq dan ilmu syari’at serta wawasan keagamaan yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Maka dari itu, KH. Ahmad Idris Marzuqi sebagai pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur-an mengintruksikan untuk membentuk sebuah lembaga pendidikan madrasah, guna memberikan bekal santri yang mudah untuk meningkatkan wawasan dan memperjuangkan agama Islam serta berakhlaqul karimah. Dalam pelaksanaan pendidikannya, MHMTQ lebih merupakan pelajaran kitab-kitab salaf yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Metode Pendidikan yang digunakan adalah sistem berjenjang klasikal. Sistem ini selain sederhana, juga adanya pemetaan pada tingkat kebutuhan dan kemampuan santri. Merefleksikan dari namanya, yakni; “Madrasah Hidayatul Mubtadiat fit-Tahfizhi wa al-Qiro’at”, madrasah ini diharap benar-benar menjadi petunjuk bagi orang yang memulai menghafal dan membaca. Dalam perkembangannya, MHMTQ juga membentuk Majlis Musyawaroh M3HMTQ dan Lajnah Bahtsul Masa-il LBM, sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan intlektualitas santri, melalui kegiatan musyawaroh, MADING, bahtsul masa-il, festifal, seminar dan forum-forum ilmiyah lainnya. Hal di tengah masyarakat agar bisa menambah wawasan keilmuan ketangkasan para santri, serta diharap kelak, santri dapat lebih siap menjawab berbagai permasalah. Download BROSUR P3TQ 2023-2024 penerimaan santri baru bisa kunjungi link di bawah iniPenerimaan Santri Baru P3TQ & MHMTQ Jenjang Pendidikan MHMTQ Tingkat I’dadiyah 1 Tahun Tingkat Ibtida’iyah 3 Tahun Tingkat Tsanawiyah 3 Tahun Tingkat Aliyah 3 Tahun Kurikulum MHMTQ Materi ujian masuk Jadwal kegiatan pondok – WIS Sholat Hajat berjama’ah – WIS Sholat Shubuh berjama’ah – WIS Sorogan ngaji santri bin nadzori dan Deresan santri Bil Ghoibi – WIS Sekolah MHMTQ WIS Sholat Dzuhur berjama’ah – WIS Musyawaroh siang MHMTQ – WIS Deresan dan Setoran santri Bil Ghoibi kepada Ibu Nyai – WIS Sholat Ashar berjama’ah – WIS Sholat Maghrib jam – WIS Murottal santri Bin nadzor dan deresan santri Bil – WIS Sholat Isya’ berjama’ah – WIS Jam wajib belajar – WIS Musyawaroh malam MHMTQ Ekstrakulikuler Guna menggali dan mengembangkan potensi santri serta menambah wawasan dan keterampilan, maka pondok pesantren mengadakan kegiatan yang meliputi; Pengajian Kitab, Bahtsul Masa-il, Berjam’iyyah Dibaiyyah, Barzanjiyyah, Manaqibiyyah, Burdah, Khithobiyyah, Seni baca Al Qur-an, Kursus shalawat Nabi, Jurnalistik, Kursus bahasa Arab dan bahasa Inggris Audiovisual, Kursus Keputrian, Al-banjari -habsyi, baca kitab dan kaligrafi. Persyaratan masuk bil ghaib Menghafalkan surat-surat penting, meliputi As-Sajdah, Yaasin, Ad-Dukhon dan Al-Mulk Mengikuti sorogan bin nadzor minimal sampai 5 juz Mengikuti Tes Masuk Cicilan Bil Ghoibi Memiliki Cicilan minimal 5 juz Galeri Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an Kediri - Sebanyak 25 ribu santri Ponpes Lirboyo mulai kembali ke pondok secara bertahap. Hari ini ada sekitar empat ribu santri yang kembali ke Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo melihat kesiapan anggotanya bersama TNI, BPBD, Satpol PP dan Dishub Kota Kediri di lapangan Ponpes Lirboyo."Sebanyak empat ribu santri Pondok Pesantren Lirboyo dijadwalkan kembali datang ke pondok hari ini. Agar tetap sesuai dengan protokol kesehatan dan tidak mengganggu arus lalu lintas, kedatangan santri diatur bertahap mulai jam WIB," ucap AKBP Eko, Minggu 23/5/2021. Berdasarkan data yang diterima detikcom, jumlah keseluruhan santri Lirboyo Kediri mencapai 25 ribu. Namun kembalinya santri dari kampung halaman diatur secara kedatangan santri per harinya sekitar Kembalinya santri ke pondok dikoordinir oleh HIMASAL Himpunan Alumni Santri Lirboyo di masing masing daerah asal santri."Mulai hari ini tanggal 23 Mei seluruh santri sudah mulai kembali ke pondok pesantren. Namun kembalinya santri diatur bertahap. Untuk hari ini, khusus santri Pondok Pesantren Lirboyo yang masih berasal dari Provinsi Jawa Timur. Petugas gabungan dari TNI/Polri menyiagakan 70 personelnya untuk pengamanan dan pendampingan, agar kegiatan tidak menimbulkan kerumunan dan protokol kesehatan COVID-19," imbuh perwakilan dari Pondok Pesantren Lirboyo, KH Oing Abdul Muid Sohib menjelaskan, sebelumnya pihaknya dan Gugus Tugas COVID-19 Kota Kediri sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk kepulangan para santri."Santri yang kembali ke ponpes juga diharuskan sudah melakukan rapid tes dengan hasil negatif, dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 3 Hari. Alhamdulillah berdasarkan pantauan panitia dan kepolisian berjalan sesuai protokol kesehatan," kata Gus Muid, sapaan akrab KH Oing Abdul pantauan detikcom, tidak ada rekayasa atau pengalihan arus lalu lintas terkait kembalinya santri. Tetapi petugas kepolisian tetap disiagakan untuk pengaturan arus lalu lintas. Untuk pondok pesantren lain di Kota Kediri, para santri dijadwalkan kembali pada pekan depan. sun/bdh

kegiatan pondok pesantren lirboyo