🦇 Cerpen Patung Karya Seno Gumira Ajidarma
Seno Gumira Ajidarma. 90 books805 followers. Follow. Seno Gumira Ajidarma is a writer, photographer, and also a film critic. He writes short stories, novel, even comic book. He has won numerous national and regional awards as a short-story writer. Also a journalist, he serves as editor of the popular weekly illustrated magazine Jakarta-Jakarta.
Seno Gumira Ajidarma (lahir di Boston, Amerika Serikat, 19 Juni 1958; umur 57 tahun) [2]adalah penulis dari generasi baru di sastra Indonesia. Beberapa buku karyanya adalah Atas Nama Malam, WisanggeniSang Buronan, Sepotong Senja untuk Pacarku, Biola tak berdawai, Kitab Omong Kosong, Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, dan Negeri Senja.
Abstract. Eyewitness anthology contains 13 short stories by Seno Gumira Ajidarma. Since these short stories have associative links to the events occurring in a particular society, namely the East
CerpenPelajaran Mengarang karya Seno Gumira Ajidarma. Pelajaran mengarang sudah dimulai. Kalian punya waktu 60 menit", ujar Ibu Guru Tati. Anak-anak kelas V menulis dengan kepala hampir menyentuh meja. Ibu Guru Tati menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. Judul pertama "Keluarga Kami yang Berbahagia".
Posting Lama P A T U N G (karya Seno Gumira A D) Dua ratus tahun kemudian, seorang nenek berkata kepada cucunya, sambil menunjuk diriku. "Lihatlah orang bodoh itu," katanya, "ia berdiri terus disitu, menunggu kekasihnya sampai menjadi patung." Kulihat gadis disampingnya, menggandeng neneknya dengan hati-hati.
Karakter Tokoh Ibu Dalam Cerpen "Ibu yang Anaknya Diculik Itu" Karya : Seno Gumira Ajidarma dan Implementasinya sebagai. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 04(2), 133-136. Jan 2018
Penembak Misterius karya Seno Gumira Ajidarma. Trilogi cerpen Penembak Misterius atau lebih populer dikenal Petrus merupakan cerpen yang sarat dengan dokumen-dokumen sosial yang mengacu pada
Cerpen "Saksi Mata" yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma terbit pertama di koran Suara Pembaruan pada 1992. tirto.id - Saksi mata itu datang tanpa mata. Ia berjalan tertatih-tatih di tengah ruang pengadilan dengan tangan meraba-raba udara. Dari lobang pada bekas tempat kedua matanya mengucur darah yang begitu merah bagaikan tiada warna
Cerpen Seno Gumira Ajidarma (Kompas, 29 Desember 2013) AKU adalah anjing kurap, karena itu aku membunuh Munir. Tentu, tentu aku tidak membunuhnya dengan tanganku sendiri. Untuk apa? Aku bisa membunuhnya melalui tangan orang lain, sama seperti yang biasa kulakukan kepada orang-orang lain bilamana perlu.
EAJ82m.
Tampung Login Registrasi Cari Browse Home Detail Result Cite This Tampung Export Record Judul Patung / oleh Seno Gumira Ajidarma Pengarang oleh Seno Gumira Ajidarma Pengarang Penerbitan Jakarta Republika, 1999 Deskripsi Fisik 3 halaman illus ;30 cm Konten teks teks Media Komputer tanpa pelantara Penyimpan Media lembar sumber sambung jaring Subjek Cerita Pendek Indonesia Abstrak Judul Cerpen ini diambil dari koran Republika 23 Januari 1999 Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai Lokasi Akses Online Perpustakaan Pusat Dokumentasi Sastra Jassin Eksemplar Konten Digital MARC Unduh Katalog No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan 00000022395 Map B Cerita Pendek Indonesia - Seno Gumira Ajidarma Baca di tempat Pusat Dokumentasi Sastra Jassin - MAP B Tersedia Tag Ind1 Ind2 Isi 001 INLIS000000000016663 005 20210921011526 007 ta 008 210921 035 $a 0010-0921000721 082 $a 813 084 $a Map B Cerita Pendek Indonesia - Seno Gumira Ajidarma 100 0 $a oleh Seno Gumira Ajidarma$e Pengarang 245 1 $a Patung /$c oleh Seno Gumira Ajidarma 264 $a Jakarta $b Republika,$c 1999 300 $a 3 halaman $b illus ; $c 30 cm 336 $a teks 336 $a teks$2 rdacontent 337 $a Komputer$2 rdamedia 337 $a tanpa pelantara 338 $a lembar$2 rdacarrier 338 $a sumber sambung jaring 520 $a Judul Cerpen ini diambil dari koran Republika 23 Januari 1999 650 $a Cerita Pendek Indonesia 856 $a Perpustakaan Pusat Dokumentasi Sastra Jassin 990 $a 00000022395 No Nama File Nama File Format Flash Format File Action 1 pdf Download Content Unduh katalog
Pendahuluan Seno Gumira Ajidarma adalah seorang penulis Indonesia yang terkenal dengan karya-karyanya yang mengangkat isu-isu sosial dan politik. Salah satu karya terkenalnya adalah cerpen patung, yang berhasil menggugah perasaan pembacanya. Karakter Utama Cerpen patung karya Seno Gumira Ajidarma memiliki tokoh utama yang bernama Ahmad. Ahmad adalah seorang tukang cukur yang memiliki hobi mengumpulkan patung-patung kecil. Ia memiliki koleksi patung dari berbagai negara, dari yang berharga sangat mahal hingga yang biasa saja. Cerita Cerita dimulai ketika Ahmad menerima kiriman patung dari sahabatnya yang tinggal di luar negeri. Patung tersebut sangat indah dan berharga, sehingga Ahmad sangat senang mendapatkannya. Namun, suatu ketika patung tersebut hilang. Ahmad merasa sangat sedih dan mulai mencari-cari patungnya. Peran Patung Patung memiliki peran sangat penting dalam cerpen patung karya Seno Gumira Ajidarma. Patung menjadi simbol kebahagiaan bagi Ahmad, dan kehilangan patung tersebut membuatnya sangat sedih. Patung juga menjadi simbol keindahan dan keunikan dari berbagai negara yang diwakilinya. Namun, pada akhir cerita, Ahmad menyadari bahwa patung hanyalah benda mati yang tidak memiliki arti jika tidak diisi dengan makna yang lebih dalam. Pesan Moral Cerpen patung karya Seno Gumira Ajidarma memiliki pesan moral yang sangat penting. Kita tidak boleh terlalu terikat pada benda-benda materi yang hanya memberikan kebahagiaan sementara. Kebahagiaan yang sejati tidak bisa didapat dari benda-benda mati, melainkan dari hubungan interpersonal yang baik dan kehidupan spiritual yang kuat. Kesimpulan Cerpen patung karya Seno Gumira Ajidarma adalah kisah yang sangat menginspirasi. Kita bisa belajar dari peran patung dalam cerita ini bahwa benda-benda mati tidak bisa memberikan kebahagiaan sejati. Kita harus mencari makna yang lebih dalam dalam kehidupan kita dan menemukan kebahagiaan yang bersumber dari hubungan interpersonal yang baik dan kehidupan spiritual yang kuat.
cerpen patung karya seno gumira ajidarma